sakit hati, patah hati, putus cinta memang sangat amat menyakitkan,itu tidak dapat kita pungkiri kawan.
rasanya lebih sakit dari terkena sayatan pisau. rasa sesak yang menumpuk di dada, rasa ingin marah, rasa tak kuasa menahan sakit, semua menjadi satu bak bola merah yang terus membesar membesar dan saat bola itu melebihi volume maksimalnya, bola itu siap pecah suatu saat.
tapi bola itu bisa kita redam dari dalam diri kita sendiri, dengan penawar yang bisa dibilang gampang gampang susah mencarinya, mendapatkannya lebih tepatnya.
cobalah menangis sekeras kerasnya, cobalah keluarkan beban dikepalamu bersama tetesan air mata yang jatuh membasahi ujung kerah bajumu,mungkin itu bisa mengurangi rasa perih, sakit yang membuat sesak di dada.
cobalah berteriak sekeras kerasnya, mungkin itu bisa mengurangi emosi dihatimu, dan membuat detak jantungmu kembali berdetak dengan normalnya.
cobalah menutup mata beberapa saat dan menghela nafas panjang beberapa kali,1 menit,2 menit,3 menit, atau lebih, mungkin bisa sedikit meringankan beban .
tapi jika itu belum cukup ampuh untuk mengobati goresan yang membuat luka dihati kita, cobalah untuk berfikir, apakah pantas kita menangisi dia terus menerus? dia yang kita sayangi, walaupun dia bahagia dengan yang lain disana? apakah pantas kita merasa terpuruk di atas kesenangan dia? apakah kita ingin terus menangis diatas tawa yang pecah dari dia, walaupun dia dengan dia yang lain disana?
bukankan cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli terhadapnya?
bukankah cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
bisa tersenyum sambil berkata , ” Aku turut berbahagia untukmu ”?
cobalah untuk tetap tegar kawan, angkat kepalamu, jangan terus tertunduk lesu, Sang Pencipta pasti sudah menyiapkan sesuatu yang lebih indah, dan lebih baik untuk kita. sakit hati, putus cinta, patah hati memang menyakitkan, tapi itu adalah proses pendewasaan diri, yang apabila kita mampu mengatasinya dengan bijaksana, tanpa kekerasan, tanpa emosi yang berapi-api kita akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi kelak disuatu harinya nanti.
mencintainya adalah bahagia, bahagia walaupun dia bergandengan tangan, saling menggenggam jari jemari, bersama dengannya yang lain disana.
mencintainya adalah tersenyum, bukan terlalu lama menundukkan kepala dan terus menerus menangisinya karna dia sudah bersamanya yang lain disana.
sebuah kutipan indah dari blog seseorang disana:
Ingatlah, kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
Tetapi saat cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..
ter-untuknya yang ada di sana :)
1. diatas lo tulis nangis sekeras2nya, dibawah lo blg pantes apa ngga nangisin dia
ReplyDelete2. men, gw bukan pengemis cinta, gw prajurit men, setiap luka pasti bakal sakit awalnya namun akhirnya bakal jadi kekuatan buat gw
3. dewasa ? bukan berarti terima apa yang ada, bukan berarti juga merusak apa yang ada, tapi tetap menunggu kesempatan jgn sampe lengah lagi
4. GW TAU INI BUAT GW !!!
5. btw, thx.. :') *terharu*
wakakakak semangat kawan, Cinta memang harus diperjuangkan.wakakakakaka
ReplyDelete