"PROK" suara tepukan tangan Ijah yang sedari tadi menepuk nyamuk yang berseliweran di hadapannya. rumah kardus berukuran 3x4 meter yang menjadi tempat Ijah berteduh dari sengatan matahari, derasnya air hujan yang turun dari langit, dan juga tempat Ijah melindungi anaknya yang kini berumur 15 tahun bernama Masto. di lingkungan kumuh itu Ijah membesarkan Masto seorang diri.
Masto adalah anak yang tingkat keingin tahu-an nya ditingkat maksimal. daya khayalnya membumbung tinggi, semua itu karna film Batman dan Godzila yang selalu dia tonton setiap sore dirumah Bos Pemulung bersama anaknya si bos. Batman adalah karakter idolanya setelah Godzila. dia selalu bermimpi bisa menjadi Batman yang menunggangi godzila untuk memberantas nyamuk nyamuk yang ada di dunia. Nyamuk adalah hewan yang paling Masto benci, karna gigitan nyamuk muka nya sering bentol, darah ditubuhnya berkurang dan sering kena keplak Ijah dengan sengaja padahal Masto tidak berbuat salah.
Menit berganti Jam, Jam berganti Hari, Hari berganti Minggu, Minggu berganti Bulan, Bulan berganti Tahun, dan sudah bertahun tahun rasa benci Masto kepada nyamuk terus melekat di hatinya. sampai saat Masto telah beranjak Dewasa. 19 tahun.
Di umur 19 tahun dia baru tau ternyata selain nyamuk adalagi mahluk lain yang menghisap darah. Mahluk itu seorang manusia yang berjubah seperti Batman, dan identik dengan kalelawar. kalau Batman mempunyai tanda Kalelawar, kalau mahluk satu ini bisa berubah jadi Kalelawar, Drakula. dan baru belakangan ini dia tau kalau manusia penghisap darah adalagi selain Drakula, mereka tidak berjubah, memakai Jiangshi, berjalan lompat, kalau dikejar harus tutup hidung, dan bisa dibuat kaku seperti patung kalau ditempel kertas kuning bertuliskan huruf cina, Vampire. dan dia bingung ketika nonton acara teve kalau ternyata Vampire ada yang tidak lompat lompat, mereka lari secepat angin, dan Masto mengambil kesimpulan, Vampire di Eropa lebih elit dari Vampire di Cina.
Hari itu Masto berduka, ibunya sakit demam yang sangat tinggi. sudah beberapa hari ibunya sakit, menggigil dan tidak kunjung sembuh. sudah beberapa jenis obat warung ia beli untuk menyembuhkan demam ibunya yang tidak kunjung reda. dan Masto kaget ketika mengetahui di badan ibunya muncul bintik bintik merah.
"demam berdarah!" dalam hati Masto terus merapal dua kata itu, yang Masto tau penyakit itu adalah penyakit mematikan, penyakit yang ditimbulkan oleh nyamuk. lagi lagi nyamuk, kadar benci Masto kepada nyamuk tidak dapat dibendung lagi, kalau diibaratkan takaran benci Masto kepada nyamuk itu seperti gelas, gelas itu sudah penuh dan sekarang sudah tumpah tumpah karna rasa benci seorang Masto.
Beberapa hari setelah hari itu duka Masto semakin mendalam. benar dugaannya, ibunya terkena penyakit demam berdarah yang mematikan dan wafat. orang tua yang merawatnya hingga dewasa sudah tiada karna ulah gigitan nyamuk. didepan makam ibunya setelah pemakanan, ditengah hujan badai dia berjanji untuk membalas dendam kepada setiap nyamuk yang dia lihat. seiring dengan itu petir besar menggelegar seakan mendukung dan mengiyakan niatnya.
Malam harinya Masto tidak bisa tidur, selalu di bayangi wajah Ijah. dirumah kardus 3x4 itu sekarang tinggal Masto sendiri yang menempati. tidak ada lagi suara keprokan tangan ibunya yang menepuk nepuk nyamuk di rumah itu. teringat akan sumpahnya di depan makam ibunya, Masto memutar cara gimana membalaskan dendam ibunya kepada nyamuk nyamuk itu.
Malam itu juga Masto pergi mencari tau cara membuat nyamuk mati menderita dan mati. teringat iklan di teve, Masto pergi ke warung dan pulang kerumah kerdusnya itu dengan membawa obat semprot nyamuk. Langsung saja Masto menyemprotkan obat nyamuk itu sebanyak banyaknya didalam rumah kerdusnya itu, dan seketika nyamuk nyamuk benar benar mati.
***
Disisi lain, kerajaan nyamuk yang berada di got dekat rumah kardus Masto kehilangan banyak prajuritnya, raja nyamuk geram dengan perbuatan Masto. Raja nyamuk memanggil dukun nyamuk, dan menyuruh dukun nyamuk memantra mantrai, menyantet, mengutuk Masto menjadi nyamuk juga seperti mereka. dan benar, malam setelah raja nyamuk memanggil dukun dari kalangan nyamuk untuk memantra mantrai, menyantet, mengutuk Masto menjadi nyamuk, seketika Masto menjadi nyamuk ketika ingin menyemprotkan obat nyamuk di sekitar rumah kardusnya.
***
Kini Masto menjadi seekor nyamuk, tentu Masto mempunyai rasa haus dan lapar akan darah. karna dia adalah nyamuk kutukan dari bangsa manusia, Masto tidak pernah tega menghisap darah dari manusia. Masto memilih menghisap darah kerbau milik Pak Somad yang kandangnya gak jauh dari kerajaan nyamuk deket rumah kardus itu.
Berhari hari dia tinggal di kerajaan nyamuk. sering sekali Masto di panas panasin kerabat kerabat sebangsa nyamuk untuk mencoba mencicipi darah manusia. tapi Masto selalu tidak mau, karna peluang mati dikeplak manusia lebih besar daripada kena cambuk buntut kerbau.
lambat laun Masto sadar, kalau menghisap darah kerbau hanya membuat Masto kuat terbang selama 20 menit, sebagai seorang nyamuk Masto merasa gagal jika hanya bisa terbang selama 20 menit. Akhirnya Masto tergoda juga untuk menghisap darah manusia karna bujukan teman teman sebangsa nyamuknya.
Malam itu masto bergerilya mencari makan, target malam itu adalah darah manusia. Masto mencari cari orang yang paling dia sebal ketika masih menjadi manusia, dan ingatannya tertuju kepada Bang Gun, preman di sekitar rumah kumuh tempat Masto menjadi manusia dulu. Masto terbang, keluar dari kerajaan nyamuk, dan menemukan Bang Gun sedang tidur di bale depan rumahnya. Masto hinggap di pipi Bang Gun, sempat menghisap beberapa kali hisapan darah di pipi Bang Gun, dan PLAAAK!!! Bang Gun menampar pipinya sendiri, seketika matilah Masto.
0 saran:
Post a Comment