Kali ini saya akan memuntahkan semua pengalaman baik dan buruk yang saya alami seminggu ini.
Pengalaman memang guru yang paling baik dan sekaligus jahat. Dengan mendapatkan pengalaman baik, saya bisa lebih bisa bersyukur dan percaya kalau Yang Maha Esa benar benar adil. Pengalaman buruk yang saya dapat, saya bisa mengambil pelajaran, bahwa memang hidup ini memang akan ada badai yang menerpa, topan yang menghadang, krikil yang menusuk nusuk langkah kita untuk menjadi maju, dan sukses dimasa depan, tetapi semua itu adalah ujian kenaikan level yang harus saya lewati untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.
Saya akan memulai menceritakan pengalaman buruk yang saya dapati satu minggu ini. Salah satu pengalaman buruk dalam satu minggu ini saya dapati beberapa jam sebelum saya menuliskan tulisan ini.
Teman seperjuangan saya di kampus, teman jalan jalan, teman main futsal, pokoknya teman baik dari beberapa teman baik yang saya punya dikampus mendapatkan masalah tentang mengerjakan skripsinya. Dia diberikan pilihan dan setiap pilihan pasti ada kekurangan dan kelebihannya, kekurangannya adalah kelulusan teman saya itu bisa saja tertunda, dan kemungkinan terburuknya adalah dia bisa lulus tahun depan. Satu lagi kemungkinan terburuk apabila dia lulus di tahun depan, yaitu dia harus mengeluarkan biaya kuliah lagi. Kelebihan dari pilihan itu adalah salah satunya dia bisa mengimprove dan mendapatkan ilmu yang lebih lagi. Saya ingat guru Fisika sewaktu SMA saya pernah bilang "orang yang lulus kuliahnya lama, dialah yang paling banyak ilmunya".
Pengalaman baik yang saya temui seminggu ini lumayan banyak. Dari melihat seorang mahasiswi yang memiliki kekurangan akan sistem gerak tubuh bagian bawahnya yang tidak bisa berfungsi, tetapi masih semangat naik tangga untuk mengikuti kelas di lantai 4, dengan melihat mahasiswi itu saya kembali diingatkan untuk kuliah lebih rajin lagi. Adalagi pengalaman baik yang saya dapat, pengalaman itu adalah saya mendapatkan kabar bahwa dosen pembimbing skripsi saya sama dengan salah satu teman sekelas. Pengalaman ini membuat saya bisa sedikit bernafas lega. Saya punya teman sekelas yang satu pembimbing dengan saya.
Tunggu, kenapa tulisannya tentang kampus melulu? saya terkena demam skripsi.
Kemarin, ketika saya sedang mengumpulkan motivasi untuk mengerjakan skripsi di internet dengan cara mengunjungi blog blog kakak kelas, saya menemukan salah satu blog yang membuat saya termotivasi untuk mengerjakan skripsi. Blog itu berisi tentang perjalanan seorang mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari kampus saya, untuk mengambil gelar magister di salah satu universitas di Perancis. Di blog itu diceritakan tentang perjalanan detail nya ketika dia berangkat dari jakarta menuju Perancis.
Blog itu mengingatkan saya tentang impian saya sewaktu SMA. Dulu Sewaktu SMA saya juga pernah bermimpi untuk bersekolah di luar Indonesia. Sekolah sekalian jalan jalan. Tapi apadaya kenyataan berkata lain.
*
Seminggu kemarin berarti saya mendapatkan cerita dari dua orang yang beruntung yang bisa berkuliah di Eropa. Cerita pertama datang dari blog, dan cerita kedua datang dari saudara saya sendiri ketika hari Minggu kemarin saya ikut arisan keluarga.
Salah seorang kakak (Mas) yang mengikuti arisan itu menceritakan bahwa dia akan pergi lagi ke Inggris untuk melanjutkan sekolah magisternya disana. Sebelumnya dia memang sudah pernah bekerja disana untuk Indonesia. Dan tahun ini dia akan kembali kesana untuk berkuliah di London University untuk mengambil gelar magister. Dia menceritakan panjang lebar tentang apa saja yang akan dia temui disana. Saya sempat bertanya tentang tugas akhir di Inggris, dan dia menceritakan kalau mengerjakan tugas akhir disana sedikit berbeda dengan di Indonesia.
*
Besok saya akan bertemu untuk pertama kalinya dengan dosen pembimbing skripsi. Saya sudah menyiapkan materi yang akan saya sampaikan besok, semoga materi ini bisa di ACC, dan akan menjadi awal perjalanan 3 bulan untuk mengerjakan skripsi, dan lulus di akhir tahun nanti.
Lulus, terus kerja. Seminggu ini saya juga memikirkan tentang "Nanti saya kerja apa ya?". Untuk orang yang pas pas an otaknya seperti saya, apalagi jurusan kuliahnya juga gak seiman dengan apa yang saya sudah tekuni sewaktu kecil, saya merasa bingung. Saya sudah membuat mind mapping bayangan, kira kira nanti sewaktu lulus saya akan bekerja dimana. Salah satu point mind mapping itu adalah meneruskan apa yang sudah saya tekuni sewaktu kecil, ya saya akan bekerja sesuai dengan pekerjaan yang sudah saya tekuni sewaktu kecil. Menghibur orang. Saya bisa bermain Piano, saya bisa Akting, dan semua itu sudah saya dapatkan sedari kecil. Ya tapi itu cuma salah satu mind mapping yang saya punya untuk kerja nanti.
Kemarin juga saya mendapatkan sedikit wejangan dari om sewaktu arisan. Dia menceritakan tentang pengalaman kerjanya. Dia menceritakan tentang pentingnya mendalami suatu bidang sehingga menjadi ahli dalam satu bidang. Dia juga membuka mata saya, kalau hidup ini terkadang tidak sesuai dengan harapan kita. Tapi percayalah, selagi kita beriman kepada-Nya, selagi kita masih bersujud kepada-Nya, dan mengingat-Nya setiap hari, Tuhan akan memberikan jalan yang paling terbaik untuk hambanya.
Segitu dulu deh tulisan kali ini. Semoga saya terus diberikan kemudahan dalam menjalani hidup ini. Bismillah. Terimakasih Ya Allah. Alhamdulillah.
0 saran:
Post a Comment