Baru pulang nonton Filosofi Kopi The Movie.
Sebenarnya ada banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan saya dari rumah untuk nonton Filosofi Kopi, terus ketika nungguin studionya buka, ketika lagi nonton Filmnya, lalu perjalanan pulang kerumah lagi.
Inti dari perjalanan saya pada malam hari ini untuk nonton Filosofi Kopi adalah "Percaya".
Sehabis Maghrib, saya melaju dengan motor dibawah sinaran lampu jalanan menuju mall di daerah Cinere untuk nonton. Sepanjang jalan, kebiasaan saya untuk ngobrol sendiri dengan diri saya keluar. Sepanjang perjalanan saya menanyakan kembali apa sebenarnya mau diri saya? saya menanyakan kembali pencapaian apa yang telah saya dapat selama ini? lalu saya menanyakan harapan yang ingin saya capai untuk hari esok.
Saya menemukan diri saya yang masih sama dengan yang kemarin. Saya percaya suara hati tidak pernah berbohong, hati tidak akan membohongi diri saya, kendati hati saya berkata sesuatu yang aneh, saya yakin itulah sebenarnya apa yang saya mau. Alhamdulillah, selama ini hati saya selalu menuntun saya pada jalan yang baik, jalan yang menurut banyak orang adalah jalan yang lurus. Selama ini hati saya belum pernah berkata yang negatif, hati saya selalu mengarahkan saya ke arah yang positif -semoga terus seperti itu.
Percaya, saya juga percaya dengan kemauan diri saya sendiri, saya percaya dengan intuisi saya, saya percaya dengan keinginan saya. Contohnya pada hari ini. Sejujurnya pada hari ini saya tidak berniat untuk pergi kemana-mana. Hanya ingin dirumah, menghabiskan membaca buku cerita, main keyboard, nonton film, baca blog, dan tidur. Tetapi tadi siang, saya berkeinginan kuat pergi untuk menonton Filosofi Kopi The Movie, dan saya coba mengikuti kemauan diri saya. Kalau saya tidak pergi pada hari ini, mungkin saya tidak akan menulis pada malam ini, kenapa? Karena sepanjang jalan menuju mall itu saya berucap, dan berjanji akan menulis sepulangnya.
Saya juga percaya pada diri saya sendiri, saya percaya kalau diri ini, jasad yang dititipkan Ilahi kepada saya mampu membantu saya menggapai impian, mampu membantu saya untuk melakukan yang saya mau, yang hati saya mau, yang pikiran saya pikirkan.
Seperti kesimpulan yang saya tarik dari film yang barusan saya tonton, bahwa teruslah mencari makna hidup, teruslah mencari kegelisahan, kegundahan, yang berputar-putar di pikiran. Teruslah cintai apa yang kamu cinta, teruslah optimis dengan apa yang kamu kerjakan, namun jangan lupa gunakanlah hatimu kembali ketika kamu ingin melakukan sesuatu.
Hati, Ha, A, Te, I. Seonggok darah yang ternyata mampu mengubah dunia. Mengubah rasa kopi pada film yang saya tonton tadi. Hati, yang mampu melunakan setiap orang, yang mampu meluluhkan orang lain. Oleh karena itu saya percaya dengan suara hati saya.
Btw, saya ngomong apa si? saya juga gak tahu saya cerita apa, tapi ya begini hasil tulisan saya malam ini. Yang ada dikepala saya sudah saya curahkan, ya semoga tulisan ini bermanfaat untuk yang membacanya.
0 saran:
Post a Comment