Kemesraan Ini Silahkan Cepat Berlalu

Di sela kegalauan tentang masalah yang semakin pelik yang melanda kota, melanda hati, dan melanda fikiran, mari kita membicarakan tentang kemesraan.

Setelah ramai-ramai kampanye bendera pelangi yang beredar di dunia maya yang intinya katanya adalah menyampaikan kampanye kemenangan akan cinta. Cinta cinta cinta, sampai kapan sebenarnya masalah cinta ini selesai kawan? Complicated, dan membuat banyak orang yang mengernyitkan keningnya, memikirkan kenapa harus dilegalkan? Tapi di lain sisi juga tidak kalah banyak orang yang berteriak-teriak gembira karena merasa senang dengan kejadian ini.

Saya sebagai generasi penerus bangsa turut prihatin dengan kondisi ini. Saya sungguh takut dengan dilegalkannya peraturan tentang LGBT. Saya takut beberapa tahun ke depan orang-orang mulai beralih dan banyak mencintai sesama jenis, dan kemudian perilaku ini menjadi suatu gaya hidup kekinian. Mengerikan kalau kita bayangkan.

Mari kita pindah dari pembahasan tentang LGBT dan beralih dengan kemesraan yang terjadi antara dua orang teman saya yang lagi ngebet banget kepingin putus.

Di saat banyak orang yang haus akan kasih saya, mereka yang sudah berpacaran sejak lama ingin menyudahi hubungan perpacarannya. "Sudah biasa aja" katanya. Mungkin kemesraan telah pergi dan kesehariannya sudah monoton. Mungkin mereka butuh sesuatu yang baru. Saya juga turut menyayangkan mengapa mereka pengen banget berpisah?

"Kemesraan ini silahkan cepat berlalu" begitu katanya tentang lagu yang mereka biasa lagukan.