Kalau saja waktu bisa mundur, saya akan menikmati semua proses perjalanan hidup saya selama 23 tahun ini secara pelan-pelan.
Beberapa minggu ini saya merasa banyak yang hilang dari hidup saya. Tapi, sebagai orang hidup ya memang sudah begitu adanya. Adakala kita ditinggal dan adakala kita meninggal. Ternyata proses pendewasaan ini terus berlanjut teman-teman. Percayalah di umur saya yang baru menginjak 23 September kemarin, ujian untuk menjadi manusia dewasa terus-menerus datang. Dari urusan hati, sampai urusan kerjaan yang juga cukup membuat makan hati.
Akhir pekan kemarin saya bersama beberapa teman pergi ke sentul dan menginap di sana tanpa ada persiapan apapun. Jujur pada Sabtu lalu saya sudah merasa tidak nyaman dengan keseharian saya. Saya merasa ada yang janggal pada akhir pekan kemarin. Dan akhirnya saya mendapati jawaban semua itu pada hari Senin. Suatu kabar yang lumayan membuat saya terhenyak, dan hampir kehilangan semangat. Saya mendapat ultimatum dari atasan saya di kantor kalau saya tidak perform dan terancam disingkirkan dari posisi saya sekarang.
Percaya tidak percaya dengan kejadian tersebut, disaat saya mulai menemukan ritme kerja yang baik, dan daily activity yang sudah bisa saya jalani dengan baik setiap hari, saya malah dibilang tidak perform di kantor, itu seperti tersambar petir di siang bolong.
Namun selang dua hari dari kejadian tersebut, semesta mengingatkan saya dengan adanya tanggal merah dalam rangka tahun baru Hijriah. Saya seakan diingatkan untuk terus berhijrah, berpindah, dan kembali tersadar kalau semua ini memang begitu jalannya. Proses pendewasaan ini mengeluarkan banyak peluh, banyak tenaga, dan tentu air mata.
Kadang saya suka terbawa ke masa lalu, masa dimana saya masih sekolah atau kuliah. Saat saya merasa hidup tidak seberat ini. Ketika kaki ini berjalan dengan riang tanpa beban, saat pikiran ini dipenuhi dengan hal-hal yang hampir semuanya menyenangkan. Lalu semua berubah ketika saya mulai bekerja secara resmi dan menyandang gelar sebagai orang yang sudah menyelesaikan jenjang perguruan tinggi.
Kepada pembaca yang masih bersekolah atau kuliah, nikmatilah masa-masa itu kawan. Nikmati pelan-pelan proses itu, karena jika kamu lulus nanti, kamu akan benar-benar merasakan dunia yang sebenarnya.
Semakin berumur, hidup kita akan semakin kompleks. Mulai berdatangan satu persatu tanggung jawab yang harus kita pikul, dan angan-angan menggapai masa depan yang mapan. Belum lagi ketika suatu saat nanti kita akhirnya menikah dan mempunyai keluarga kecil. Tanggung jawab semakin besar, dan pasti urusan hati akan semakin lebih runyam.
Selain pekerjaan adalagi masalah cinta yang akan datang ketika kita beranjak dewasa. Melihat teman-teman mulai menikah, ada yang mulai mempersiapkan pernikahan, dan ada beberapa kawan yang sudah mempunyai momongan. Semakin dewasa kita, akan semakin banyak kegelisahan yang muncul di hati. Bukan lagi orientasi suka suka berpacaran, tapi sudah mulai memikirkan kira-kira siapa pendamping hidup yang pas untuk dinikahkan.
Ketika semua itu datang, dan saya mulai gelisah dicampur pusing dengan itu semua, hanya satu kalimat yang bisa menenangkan. Kalimat itu adalah "Tenang, saya punya Tuhan."
dulu pas abis gw lulus kuliah gw seneng banget, gw berasa babas. bebas dari kuliah pagi, ujian2 dan tugas2 yang merongrong untuk segera dituntaskan. tapi pas udah kerja, gw malah kangen masa2 sekolah/kuliah. masa dimana yang gw pikirin cuma main, nongrong dan pacaran aja :D
ReplyDelete