Kadang Aku Ingin Pulang Paling Akhir

Kadang saya sengaja ingin pulang terakhir. Sejak SD saya selalu suka pulang sekolah paling akhir, ada kesenangan tersendiri ketika saya pulang terakhir. Melihat tempat ramai perlahan-lahan sepi.

Ini adalah kali pertama saya menulis blog di kantor rumah, setelah lima bulan bekerja akhirnya saya punya mood dan kesempatan untuk menulis di kantor rumah. Rekan-rekan sudah pada pulang, dan tinggal saya berdua dengan seorang rekan yang sebentar lagi kelihatannya juga akan pulang.

Dari jendela tempat saya menulis sekarang, saya bisa melihat langsung kondisi jalanan depan kantor, padat, ditambah gerimis yang mulai turun, sepertinya kondisi diluar membuat saya tambah betah untuk berlama-lama disini.

Kalian pasti pernah merasakan pulang paling akhir kan? Coba kalian resapi pelan-pelan. Kalau kalian masih bersekolah, coba bandingkan saat jam sekolah masih berlangsung dengan saat sudah pulang. Resapi pelan-pelan, ternyata sebegitu cepatnya ya suatu keadaan bisa berubah. Lapangan basket yang sejam lalu masih ramai dengan hiruk pikuk pertandingan, sekarang hanya ada sunyi dan senyap. Kantor yang sejam lalu masih terdengar hiruk pikuk orang bekerja, tertawa, dan sekarang tinggal sepi, serta lampu-lampu yang mulai dipadamkan.

Saat-saat seperti ini biasanya Ibu saya akan menelpon saya, menanyakan saya sedang ada di mana, kenapa belum pulang, mau pulang jam berapa, sudah makan atau belum, dan mengingatkan untuk hati-hati ketika di jalan pulang. Dan benar saja, saat saya menuliskan tulisan ini, Ibu saya menelpon dan menanyakan perihal yang saya sebutkan di atas.

I : Kamu di mana?

A : Di kantor, bu.

I : Belum pulang?

A : Belum.

I : Mau pulang jam berapa?

A : Sebentar lagi.

I : Yasudah, hati-hati ya. Emang kerjaannya banyak?

A : Kerjaan udah selesai semua kok Bu.

I : Terus?

A : Kadang aku ingin pulang paling akhir.