Langit Kamar

Sebagai seorang yang menggilai prosesi, saya punya satu ritual yang akan saya lakukan sebelum dan sesudah bangun tidur. Ide, projek, cita-cita, impian, semuanya bermula dari sini.

Sebelum tidur saya terbiasa mematikan lampu. Mengingat lagi pelajaran dan pengalaman apa yang saya dapat hari itu. Kembali memupuk motivasi diri untuk menjadi orang yang lebih maju lagi keesokan harinya. Melihat langit-langit kamar dan membayangkan jika impian yang saya impikan itu terjadi.

Bangun tidur, biasanya saya akan sedikit berlama-lama untuk tidak segera beranjak dari kasur. Mencari motivasi diri. Membuka sosial media. Mencari motivasi kembali dari orang-orang yang ada di sekitar saya. Status penyemangat untuk mengawali hari. Kembali mengingat impian dan tujuan kita untuk masa depan.

Langit-langit kamar menjadi layar proyektor saya sebelum dan sesudah saya tidur. Banyak imajinasi dan khayalan yang terproyeksikan di sana. Saya selalu menggantungkan impian saya setinggi langit-langit kamar. Tidak terlalu tinggi, perlu usaha menggapai, namun pasti bisa digapai.

Hati-hatilah menggantungkan impian. Kejar pelan-pelan. Yakin bisa digapai. Kalau mulai lelah, ambil jeda sebentar. Ambil nafas panjang. Kejar lagi pelan-pelan. Nikmati setiap prosesnya. Saya selalu menanamkan di kepala kalau hidup bukanlah arena balap. Dengan pemenangnya adalah mereka yang sudah sampai di tujuannya dengan cepat. Hidup adalah perjalanan mencari dan terus mencari. Pencapaian harus terus dibuat dan diperjuangkan hingga akhirnya mampu kita gapai.

Menikmati dan merayakan hidup. Bersyukur setiap ingin pergi dan bangun tidur. Berusaha terus, jaga asa jangan sampai pupus.

Selamat Istirahat

Jakarta 23 Mei 2017