Susah sepertinya untuk menghindari sikut-sikutan. Semua orang punya kepentingan. Susah sepertinya untuk membuat dunia ini aman, damai, baik-baik saja, gak ada keributan. Kita hidup di mana semua orang ingin tampil. Pengen banget jadi yang paling depan. Padahal kalau kita mau bergandengan tangan, berangkulan, gak akan ada yang namanya perpecahan.
Satu institusi menjelek-jelekan institusi lain, satu kelompok ingin menjatuhkan kelompok lain, padahal beda paham adalah hal yang lumrah. Susah kalau semuanya harus sepaham selagi kita beda kepala.
Untunglah saya tidak punya hasrat yang besar untuk menindas orang, mencelakai, mengecilkan, dan menghina orang. Saya lebih suka melihat orang-orang akur, berdiskusi, berdebat namun setelah itu mereka berangkulan lagi.
Banyak orang memandang satu dengan yang lainnya sebagai rival. Yang pintar akan semakin pintar dan banyak juga mereka yang tidak mau membagikan ilmunya kepada mereka yang kurang pintar. Julid dan nyinyir lebih asik dari pada berbagi ilmu pengetahuan.
Tempo hari saya curhat ke mantan atasan saya. Saya bilang kalau agency baru yang akan menggantikan agency tempat saya bekerja sering menanyakan kerjaan ke saya. Karena saya orangnya tulus ya saya kasih tau semua masalah dan kelebihannya. Semuanya... bahkan sampai saya pindah kerja mereka masih suka menanyakan kerjaan yang sudah saya tinggalkan. Tapi saya gakmau acuh begitu aja. Saya masih mau sharing knowledge ke mereka.
Sikut-sikutan apalagi sampai ngedukunin rekan sekantor supaya sakit lalu wafat. Di mana letak kemanusiannya? Semua cara digunakan hanya untuk mendapatkan uang, jabatan, kekuasaan.
Sadarlah Kawan. Dunia Hanya Sebentar.
0 saran:
Post a Comment