Kebahagiaan bukan dari seberapa tebal uang yang ada di dompetmu, tapi seberapa besar rasa syukur mu - Bapakgue beruntung punya orang tua yang sangat peduli sama gue. banyak pelajaran yang bisa didapat dari setiap perilaku mereka, setiap wejangan yang di kasih setiap malam. duduk di teras rumah minum kopi, sambil makan kacang kulit yang bapak beli setiap dia pulang main bulutangkis malam kamis.
mereka adalah sosok yang menjadi panutan hidup gue. bapak adalah sosok manusia yang selalu memberikan pencerahan kepada keluarganya, tegas dalam berbicara, dan kadang selera humor nya keluar juga. bapak adalah orang yang sangat mandiri menurut gue, gimana gak, dia yatim piatu ketika masih kecil, hidup bersama kakak nya, dan setiap malam harus pindah tidur dari rumah saudara yang satu ke rumah saudara yang lain.
perjalanan hidup beliau adalah pemacu semangat, pengalaman yang beliau bagikan kepada anak-anaknya, pengalaman tentang masa sulit hidupnya, berjualan kacang goreng di sekolah, menggembala kambing yang akhirnya kambing kambing yang jumlahnya cukup banyak dijual oleh kakaknya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan katanya buat khitan beliau waktu itu, mencari ikan di laut lalu dipatil ikan dan panas dingin berhari hari. ya kampung halaman bapak memang di pesisir pantai tepatnya di kota rembang. pengalaman yang luar biasa yang menjadi motivasi untuk bisa lebih baik lagi dari mereka.
pekerja keras, dan pantang menyerah. keras kepala adalah simbol dari ketegaran dari seorang pemimpin biduk rumah tangga, dan kadang kadang menjadi sangat lunak ketika mengingat masa masa kecilnya. diterpa ombak, di musuhi kakak ipar, adalah pelengkap kekuatan beliau hingga pada saat ini.
gue bukan keturunan dari keluarga berada, keluarga yang serba ada, bukan keluarga yang setiap malam minggu keluar rumah untuk makan diluar (terakhir kalau tidak salah 5 tahun lalu kami keluar makan malam di KFC bareng bareng) atau keluarga yang penuh dengan kilapan barang barang berharga. orang tua gue selalu menekankan pentingnya pendidikan anak anaknya dibandingkan dengan makan makan diluar atau membeli barang barang mewah.
Orang tua kamu tidak punya apa-apa, hanya punya kekuatan untuk menyekolahkan, bapak lulusan SMA, dan bapak ingin anak anak bapak lebih tinggi tingkat pendidikannya - Bapakkata kata itu juga yang menjadi penyemangat untuk menyelesaikan tugas kuliah menumpuk, kata kata itu yang menjadikan semangat untuk bisa meraih nilai yang maksimal di sekolah.
Jangan pernah bolos sekolah, inget, orang tuamu sampai mengutang kepada tante mu untuk membiayai sekolahmu - Ibuekspresi wajah seorang ibu dan kata kata itulah yang tertancap dengan pasti di ingatan gue, ketika gue malas berangkat kuliah atau sekolah, atau pingin cabut untuk main main sebelum jam kuliah selesai. kata kata itu spontan akan terlintas di pikiran ini.
ibu adalah sosok yang sangat menyayangi keluarganya, taat kepada bapak, rela bangun malam untuk memasak mie ketika kami pulang bulutangkis di malam kamis. gak semua ibu di dunia mau bangun jam 12 malam menyalahkan tungku api dan memasak mie. walaupun dengan mata yang ngantuk dan jalan yang sempoyongan, semua itu ibu lakukan untuk kami.
bangun pagi, setelah solat dan ngaji, duduk di depan mesin jahitnya sampai matahari tepat di atas kepala untuk membantu ekonomi keluarga, kalau kata beliau "untuk beli sabun cuci". semangat yang tidak pernah padam untuk selalu mengayomi keluarga.
ibu adalah wanita nomer satu, orang yang nomor satu membangunkan kami di pagi hari, orang yang nomor satu mandi pagi dan wanita nomor satu yang mengoleskan lotion anti nyamuk ketika anak anaknya tidur. wanita yang masih sampai saat ini masih setia menyiapkan sarapan alakadarnya dipagi hari, menyiapkan baju pergi, dan kadang kadang masih suka merapikan buku si yafi. ibu yang perhatian dan tidak mementingkan dirinya sendiri. ibu yang tidak pernah malu memakai baju lebaran yang sama dari tahun ke tahun, ibu yang tidak pernah malu memakai tas 50.000 an yang dibeli dipasar walaupun teman teman nya selalu memamerkan tas tas yang lebih mahal, tapi ibu tidak pernah tergoda. ibu yang terus menjahit walaupun dia sakit, dan ibu yang selalu membesarkan hati anak anaknya ketika kami mulai berkecil hati.
membuat mereka bangga adalah tugas kami, gue sebagai anak pertama yang menjadi tonggak harapan besar mereka sudah seharusnya berjuang sekuat tenaga membuat mereka bahagia.
dulu saya yang nganterin dia, sekarang dia anak saya yang mengantarkan saya kemana mana - Ibukata kata yang akan selalu terlontar ketika beliau bertemu teman teman nya, bertemu guru guru kami di sekolah, dan setiap pelanggan jahitnya.
orang tua gue adalah orang tua yang paling hebat se dunia, orang tua yang sudah tidak mementingkan dirinya sendiri, orang tua yang mengerahkan seluruh tenaga, jiwa, dan raga untuk anak anaknya, mungkin bisa diibaratkan mereka rela makan nasi garam dan memberikan ikan untuk kami asalkan kami lebih pandai dan cerdas dari mereka. di fikiran nya bukan lagi "bagaimana cara agar saya hidup" tapi "bagaimana agar anak anak saya bisa hidup dan kelak menghidupkan orang orang banyak".
orang tua gue juga menekankan untuk selalu bersyukur, untuk selalu berdoa, selalu lihat orang orang yang nasib nya lebih buruk dari kami, dan melihat orang orang yang lebih hebat untuk memacu semangat kami. mereka selalu menekankan bahwa harta, jabatan bukanlah ukuran kebahagiaan orang. kebahagiaan bukan dari banyaknya rumah, mobil, perhiasan, gadget yang kita beli, tapi kebahagiaan adalah rasa yang timbul dari dalam hati yang diawali dengan rasa syukur.
Ibu dan Bapak adalah orang orang nomor satu di hati kami.
0 saran:
Post a Comment