untuk wanita ku kelak, yang akan mendekap erat lenganku, dan menggenggam jari jemariku rekat. aku ingin menikahi kesederhanamu, aku ingin menikahimu tanpa gelapnya malam, dan tanpa teriknya siang.
untuk wanita ku kelak, yang akan menyalahkan api di tungku dikala pagi. aku akan mengajakmu terbang, tanpa sayap, dan tanpa pesawat. aku akan mengajakmu terbang dengan kaki ku sendiri, dengan sekali melompat, dan elang elang itulah yang akan menangkap.
untuk wanita ku kelak, yang suatu saat akan merebahkan kepalanya di bahuku, walaupun bahuku lebih rendah dari bahumu. aku akan tetap setia menunggu makan malam yang kamu buat, walaupun mungkin rasanya tidak enak, karna aku tau kamu tidak bisa masak.
untuk wanita ku kelak, yang akan selalu bersenandung ketika awan mulai mendung. jangan takut dengan kilatan hujan, jangan menangis ketika dia datang, karna nanti kilatan itulah yang akan kita rindukan.
untuk wanita ku kelak, yang akan duduk menemaniku di depan gigi putih dan hitam. mungkin akan banyak nada yang miss nanti, akan banyak nada yang non harmonis, tapi percayalah akan lebih banyak nada nada yang dinamis dari tangga nada diatonis.
untuk wanita ku kelak, aku bukanlah orang yang berkilap. tapi yakinlah aku bisa membawa bahagia, karna bahagia bukanlah dari seberapa tebal lembaran merah yang ada di dompetku, tapi seberapa besar imanku, seberapa banyak rasa syukur, ikhlas, rasa sayang, cinta kasihku. dan aku yakin aku punya itu.
19 september 2012 diperaduanku.
0 saran:
Post a Comment