teh manis, kue talam, cenil, dan risoles abal abal. semuanya ada diatas meja marmer depan rumah. terlalu cepat untuk kembali tidur pagi ini, walaupun tidur semalam kurang puas karna ada pertandingan sepakbola dan saya harus, kudu, dan wajib nonton. udara masih segar, mobil mobil belum beredar di aspal depan rumah. waktu yang tepat untuk menghirup menghembuskan udara yang gratisan ini.
ibu membawa sekeranjang mangga dari tukang sayur langganan. semalam saya berucap kepadanya ingin sekali makan mangga. pagi ini keinginan itu terealisasikan, saya belum makan nasi dan langsung mengupas kulit mangga dengan harapan mangga yang saya kupas manis.
harapan, saya adalah seorang yang hari harinya penuh dengan rasa harap. contohnya harapan jalanan tidak macet lagi, harapan untuk selalu menjadi homo sapiens yang berguna bagi sesamanya, untuk individu lain, untuk kelompoknya dan kelompok lain, untuk lingkup yang besar. menjadi homo sapiens yang berguna bagi bangsanya, family nya dan untuk "Kepercayaannya".
harapan adalah ujung dari perjuangan. tanpa perjuangan, harapan akan menjadi omong kosong yang hanya akan menjadi sampah yang dibuang. perjuangan yang terus diperjuangkan, apapun jenis perjuangannya, dengan dijalankan secara berkesinambungan, teliti, sungguh sungguh, ulet, maka perjuangan itu akan mengerucut kepada sebuah harapan yang lebih jelas, jauh dari kata harapan yang abu abu.
sama halnya ketika setengah jam yang lalu saya berjuang mengupas mangga. saya mengharapkan akan mendapatkan mangga yang manis. dengan hati hati, teliti, saya mengupas seluruh kulitnya dan memotong mangga itu kecil kecil dan memakan kudapan itu dengan penuh kenikmatan. saya mendapatkan mangga yang manis. perjuangan saya berhasil 100% dan Harapan untuk mendapatkan mangga yang manis Sempurna saya dapatkan.
jika saja semalam saya tidak mengucapkan keinginan saya ke ibu. mungkin tidak ada Mangga dipagi hari. tidak ada perjuangan menguapas kulit mangga, tidak ada harapan mendapatkan mangga manis. keinginan yang diucapkan, perjuangan menyampaikan keinginan, keinginan yang terkabulkan, harapan mendapatkan yang diinginkan, perjuangan untuk mendapatkan yang diharapkan, terakhir harapan dan semua perjuangan itu terealisasikan.
keinginan, perjuangan, dan harapan. tiga kata itu yang selalu ada di hari hari. tidak ada perjuangan tanpa keinginan, keinginan tanpa perjuangan omong kosong, harapan tanpa perjuangan bagai punduk merindukan bulan. keinginan untuk jalanan tidak macet, dan berharap terwujudukan ditahun selanjutnya tidak akan terealisasikan tanpa adanya perjuangan untuk mengurangi macet. keinginan dan harapan untuk menjadi homo sapiens yang berguna tidak akan bisa terwujud tanpa adanya perjuangan yang dilakukan secara berkesinambungan dan dengan penuh kesadaran.
berjuang sebagai aksi dari keinginan, dan untuk merealisasikan harapan.
0 saran:
Post a Comment