Semenjak kecil Marbun sudah menonton film-film tentang superhero. Dia bercita-cita setelah besar nanti ia bisa menjadi salah seorang dari anggota Power Rangers, Kura-Kura Ninja, atau paling tidak bisa berubah seperti Ultraman, besar sebesar Godzilla, atau yang paling elegan menjadi Si Buta Dari Goa Hantu.
Marbun kecil memang sangat aktif. Semenjak kecil ia sudah mengikuti bela diri. Dari bela diri Karate, sampai entah bela diri apa namanya yang akhirnya membuat Marbun dewasa menjadi sakti madraguna. Marbun kebal peluru, Marbun kebal dibacok.
Marbun sudah dewasa sekarang. Ia sudah mempunyai seorang istri yang cantik dan seorang anak lelaki berumur lima belas tahun yang bernama Buset. Sama seperti bapaknya, Buset juga ingin menjadi seorang superhero pemberantas kejahatan, penegak keadilan. Setiap hari Buset melihat bapaknya berlatih bela diri di pekarangan rumahnya yang besar. Dibawah pohon beringin Marbun berlatih setiap pagi dengan samsaknya, dengan toya nya, dan dengan boneka kayunya. Terkadang Buset juga diajak berlatih oleh Marbun.
Karena kesaktian dan ketenaran menjadi seorang jawara seantero negaranya, tak jarang Marbun menjadi seorang yang sering dimintai tolong untuk memberantas kejahatan. Kadang pihak kepolisian juga sering meminta bantuan Marbun untuk menangkap penjahat yang memiliki ilmu diluar nalar manusia. Marbun pernah berhadapan dengan nenek sihir yang di kepalanya penuh dengan ular, Marbun pernah berkelahi dengan Monster Badut yang memiliki jurus andalan bernama Perut Dosa, dan yang paling berkesan menurut Marbun, ia pernah menangkap Manusia Helikopter yang mempunyai jurus terbang dan menghilang.
Negara yang ditempati Marbun baru-baru ini memiliki masalah baru. Masalahnya timbul dari seorang Monster Tikus yang membuat resah. Pihak kepolisian sudah pusing dengan Monster Tikus. Monster Tikus selalu bisa berhasil kabur saat digrebek. Monster Tikus tidak memiliki jurus andalan yang di luar nalar, hanya saja Monster Tikus mempunyai ilmu berubah bentuk menjadi manusia yang berparas cantik dan mampu menghipnotis para pria. Selain itu Monster Tikus juga mempunyai uang yang sangat banyak untuk "menafkahi" orang-orang yang "kelaparan".
Malam itu beberapa polisi datang mengunjungi rumah Marbun. Mereka meminta tolong Marbun untuk segera menangkap Monster Tikus secepatnya. Ia ditawarkan sejumlah uang apabila berhasil membawa Monster Tikus ke pengadilan, tetapi Marbun tidak pernah menerima tawaran uang dari orang lain. Marbun yang idealis selalu berfikir bahwa memberantas kejahatan adalah kewajibannya.
Pagi-pagi sekali saat matahari belum menampakkan sinarnya, Marbun sudah bersiap akan mencari Monster Tikus itu. Di ruang tengah rumahnya, istri Marbun yang cantiknya luar biasa sedang mempersiapkan bekal makanan untuknya, sedangkan Buset terus menerus merengek meminta ikut bapaknya untuk mencari Monster Tikus.
"Pah, aku ikut ya pah. Aku kan juga ingin bisa menangkap monster jahat itu." Pinta Buset merengek.
"Kamu belum cukup umur nak, nanti kalau kamu sudah dewasa kamu boleh ikut papah."
Tetapi Buset terus saja merengek. Buset sudah mendapatkan beberapa gelar master, sabuk hitam dari beberapa ilmu beladiri. Beberapa kali orang jahat ingin menculik Buset, tetapi mereka tidak sanggup melawan Buset karena kelihaiannya membela diri.
Marbun berpamitan dengan Istri dan Anaknya. Ia meminta restu agar perjalanan mencari Monster Tikus berjalan lancar dan Marbun bisa pulang dengan selamat. Buset masih terus saja merengek ingin ikut bersama bapaknya. Istri Marbun melepas kepergian suaminya dan mengajak Buset kembali masuk kerumah yang masih memandangi bapaknya yang pergi. Selepas bapaknya keluar dari pagar rumahnya yang besar itu, dan Ibu nya telah masuk kedalam rumah, diam-diam Buset mengikuti bapaknya.
***
Sepanjang perjalanan mencari Monster Tikus, Marbun bertemu orang-orang yang mengelu-elu kan dirinya. Orang-orang mengharapkan Marbun dapat menangkap Monster Tikus yang telah meresahkan masyarakat. Terlalu banyak uang yang dicolong Monster Tikus, terlalu banyak cinta yang direnggut, terlalu banyak kematian karena kelaparan karena ulah Monster Tikus. Masyarakat meletakan seluruh harapannya dipundak Marbun, Marbun berjanji akan menangkap Monster Tikus.
Marbun berjalan untuk menemukan Monster Tikus menggunakan instingnya. Marbun bisa merasakan aura jahat dari jarak yang cukup jauh, ia benar-benar orang yang sakti. Dengan mengikuti insting dan perasaannya, akhirnya sampailah ia ketempat yang ia duga menjadi markas dari Monster Tikus. Tidak seperti yang ia bayangkan, markas Monster Tikus yang ia duga berada di tempat yang kotor, lembab dan berbau ternyata salah besar. Markas Monster Tikus ternyata berada di gedung yang megah, tempat orang-orang terhormat berada.
"Monster Tikus, keluar kau, aku datang untuk menangkap dan menyerahkan dirimu ke polisi." teriak Marbun di depan gerbang gedung mewah itu.
Tak lama kemudian gerbang besar itu terbuka sendiri, dan terdengar suara gelak tawa dari seorang wanita.
"Kamu tidak akan bisa menangkapku wahai Marbun, akan kubunuh kau."
"Keluar kau!" teriak Marbun
Tak lama berselang pintu gedung itu terbuka, keluarlah sosok perempuan cantik dari dalam gedung tersebut. Perempuan dengan berpakaian rapih berwarna putih. Sontak Marbun kaget dengan apa yang ia lihat.
"Tunjukkan wujud aslimu!" kata Marbun.
Perlahan sosok perempuan cantik itu berubah menjadi serupa tikus yang menyeramkan. Badannya berlumur darah, dan kulitnya terlihat gambar gambar uang. Inilah Monster Tikus, penjahat yang membuat resah seluruh warga negara tempat Marbun tinggal.
Terjadi perkelahian sengit antara Marbun dan Monster Tikus. Marbun mengeluarkan seluruh jurus yang dia miliki, Jurus Monyet Terbang yang biasanya mampu membuat lawan tak sadarkan diri berhasil dimentahkan oleh Monster Tikus, Jurus Sradak-Sruduk yang biasanya mampu membuat lawan lemas berhasil dipatahkan, Jurus Wara-Wiri yang biasanya mampu membuat lawan tumbang juga tidak berhasil mengalahkan Monster Tikus. Marbun kelelahan, dan Monster Tikus masih belum juga bisa ditaklukan.
"Segitu saja kehebatanmu Marbun?" ucap Monster Tikus dengan nada sombong. "Akan kuperlihatkan kemampuan terbesarku." lanjutnya.
Monster Tikus menguliti kulitnya sendiri yang bergambar uang, kemudian dilemparkannya kulit itu ke udara dan seketika kulit itu berubah menjadi monster monster yang pernah Marbun taklukan.
Marbun kaget dalam kondisi yang kelelahan.
"Pah, lawan!" Teriak Buset yang sedari tadi mengikuti bapaknya. Buset keluar dari balik pohon tempat ia bersembunyi.
"Buset! Kembali nak, tempat ini berbahaya." Kata Marbun.
"Tidak Pah, aku akan membantu Papah melawan monster-monster jahat ini."
Marbun dan Buset bersatu melawan monster-monster itu. Kali ini pertarungan lebih sengit, Jurus Sradak-Sruduk dari Marbun berhasil mengalahkan dua monster, Jurus Monyet Terbang berhasil mengalahkan tiga monster, Jurus Wara-wiri berhasil melumpuhkan empat monster. Tinggalah sendiri Monster Tikus yang masih berdiri dengan angkuhnya. Marbun dan Buset sudah berusaha melumpuhkan Monster Tikus, tetapi kekuatan dari mereka berdua tidak mampu mengalahkannya. Akhirnya terfikirkan Jurus Dhuar dari Marbun, Marbun sadar Jurus Dhuar ini adalah jurus terlarang, Jurus Dhuar akan mengakhiri nyawa dari Marbun juga. Marbun teringat wajah orang-orang yang ia jumpai saat perjalanan, ia ingat dengan janjinya untuk menangkap Monster Tikus, Marbun membulatkan tekad untuk melakukan jurus terlarang itu.
"Buset, pergi sekarang nak!" ucap Marbun kepada anaknya.
"Tidak Pah, aku akan menemani Papah."
Marbun menghampiri Buset, ia mendekap Buset dan seketika Buset hilang dari dekapannya. Marbun mengirim Buset kembali kerumahnya dengan kesaktiannya.
Marbun berlari menghampiri Monster Tikus, dengan sisa tenaga yang dia punya ia keluarkan Jurus Dhuar yang terlarang itu. Seluruh tempat itu seketika meledak, suara ledakannya terdengar sangat jauh. Marbun meregang nyawa, tetapi sayang Monster Tikus tetap tidak mati juga.
wahahaha aduuuuh abiiiii... diriku ngakak pas baca nama anaknya marbun sama nama jurus jurusnya, apalagi yang monster badut, jurus perut dosa :D keren cerpennya. tapi sayang banget si monster tikusnya ga mati. butuh pejuang selain marbun supaya itu monster tikus terkalahkan. ayooo panggil si buset lagi
ReplyDeleteHai El, Terimakasih lho sudah baca ceritanya. Agak bodor si. Waktu nulis ini emang lagi bodor banget.
Deletewkwkwkk... khayalan lo ngeri amat sob, bikin buku anak2 gih
ReplyDeleteTerimakasih sudah mampir lagi Mas Yandhi. Kepingin banget bisa bikin buku, kepingin banget bisa nulis untuk anak-anak. Semoga suatu saat bisa terwujud.
DeleteGila, ngakak baca cerita ini. Salut deh sama khayalannya.... :D
ReplyDeleteTerimakasih sudah mampir ya :)
Deletebhuahahaha hayalan lo berooohh gila
ReplyDeleteTerimakasih cinta sudah mampir :D
Deleteentah kenapa yg terbayang adalah monster tikus sebagai koruptor. Marbun sebagai KPK. Dan buset sebagai pendukung KPK.. polisi sebagai polusi.. Dan korupsi pun tak pernah lenyap dari Indonesia meskipun KPK udah berusaha mati2an.. kecee deh khayalannya.
ReplyDeleteTerimakasih ya Wardah sudah mampir :)
Delete