Wahid Sabillah's

Personal Blog

Bangun Tidur Ku Terus...

Leave a Comment
Bangun tidur ku terus...

Oh, bangun tidur ku terus rindu. Ada kardus berisikan rindu yang akan ku kirimkan. Kepada roti yang busuk, bunga yang melangu, jalanan yang basah, untuk segera diberikan kepada yang yang paling dirindukan, yaitu kamu.

Lelah rasanya harus memikirkan tabungan rindu yang terus-menerus bertambah, dan aku tidak tahu cara menghabiskannya. Bangun tidur ku menemukan aku yang kaya dengan rindu. Kalau saja rindu ini dapat ku bagikan, akan ku bagikan dengan monyet-monyet liar di hutan agar mereka bisa diam terpaku karena rindu.

Rindu ini mengait kaki ku. Mengikat seluruh sistem diriku. Dan rindu ini tidak akan rela melepas aku yang terus-menerus ingin pergi dari dekapannya. Aku benci rindu saat ku bangun tidur, aku benci kamu, salahkan rindu ini hingga akhirnya ku membencimu.

Bangun tidur ku terus...

Merangkak dari kamar, menemukan diriku yang semakin biru karena rindu. Besok lusa ku akan pergi ke tabib, ke dukun, ke orang pintar, untuk menanyakan bagaimana aku bisa terlepas dengan rindu.

Telah ku tempuh bertahun-tahun perjalanan tanpa kamu, telah ku temukan orang-orang yang bisa mendistraksi rindu yang ku punya untuk kubagikan ke mereka, tetapi tetap saja kau hadir dalam rinduku yang baru setiap pagi.

Kepada yang ku rindu, sudikah kiranya kau tidak mengganggu aku. Aku sekarat, aku membiru, aku terpaku, dan seluruh jiwa dan ragaku tidak mampu bertemu kamu untuk melepas rindu. Kumohon engkau pergi, dan bawalah rindu ini. Jual, dan uangkan saja untuk kelangsungan hidupmu besok pagi.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 saran:

Post a Comment