"Elo sebenernya mau di Sistemnya atau di Digitalnya? Semuanya ada di sini."
"Digital Mas, saya lagi suka sama Digital."
"Digital apa?"
"Digital Marketing."
"Digital Marketing luas, spesifiknya dong"
"mmmm anu mmmmmm"
"........"
"Saya suka sama search keyword untuk kontennya mas, SEO, SEM."
"Cuma sebatas itu aja?"
"Iya saya tau digital marketing itu doang."
Sampai beberapa tek-tokan percakapan.
"Ya walaupun sebenernya bagi gue SEO/M itu sampah, konten juga mmmmm kebanyakan juga sampah.... Yasudah lupakan."
"....."
Begitulah potongan-potongan percakapan saat saya interview user beberapa hari yang lalu di perusahaan Digital Marketing Research di jalan Senopati. Sempet mimpi bisa masuk sana, dan akhirnya masuk juga -walau cuma interview.
Sebagai anak yang lagi gila Digital tapi gak punya skill digital, dalam seminggu ini ada beberapa interview dari kantor digital di Jakarta. Beberapa test dilewatin, dari test disuruh bikin konten untuk brand rokok yang sampe 3 jam sendiri saya ngerjainnya, sampai test interview yang buat saya menyadari kalau manusia bisa juga jadi sampah.
Sebelum libur lebaran saya ada interview juga untuk posisi Digital Producer. Keren ya kedengerannya? Hasil iseng-iseng apply. Entah kekhilafan apa yang dilakuin sama HR perusahaan tersebut. Anak baru kemaren apply untuk Digital Producer dipanggil untuk wawancara. Hasilnya? dapat dibayangkan. Gagal. Ya gak malu-maluin lah waktu wawancara untuk Digital Producer. Ditanya fase pembuatan website bisa jawab, ditanya tentang kempen digital juga ngerti, cuma pas ditanya "Berani pegang 9 project sampe akhir tahun?" saya cuma diem aja.
Baru kali ini bolak-balik interview gak keterima. Pengalaman kerja pertama waktu itu cuma dua kali interview di dua kantor berbeda langsung diterima. Sekarang udah ada enam kantor interview belom ada yang tembus juga. Semua kantor yang saya lamar adalah Start Up Digital. Kenapa digital? ya seneng aja sama suasana kerjanya, dan biar kekinian juga.
Dari perusahaan yang di samping rumah, sampe yang di Jakarta Barat juga udah disamperin. Nah besok ada interview lagi di perusahaan digital deket rumah. Entah bakal gimana, dijadiin sampah lagi atau keterima.
Banyak orang yang nanya "Kenapa lo pengen masuk Digital Agency?" Jawabannya sederhana, "ya kepengen aja." Digital berprospek bagus kedepannya, ditambah cita-cita baru saya untuk buat company digital sendiri 10 tahun lagi. Ada pertanyaan lagi "Sampai kapan lo mau terus apply di Digital Agency?" Jawabannya "Ya sampe gue enek bolak balik kantor agency, dan sampai gue mendapatkan hidayah dari Tuhan Yang Maha Esa"
0 saran:
Post a Comment