"We make a living by what we get. We make a life by what we give." - Winston Churchill
Banyak orang bilang, "Ketika memberi, janganlah kau mengharapkan kembali, karena tuhan akan mengembalikannya berkali-kali." atau "Ketika memberi, jangan pernah kamu mengingat-ingatnya lagi." Namun ada beberapa pemberian yang saya berikan untuk orang-orang yang saya sukai dan sampai sekarang saya tidak bisa melupakan pemberian itu kepadanya.
1.
Sewaktu SMP, saya menyukai seseorang wanita yang mempunyai lesung pipit dan gigi kelinci. Hampir setiap malam saya mengirimkan pesan singkat hanya untuk menanyakan PR atau pura-pura menanyakan PR. Kalau beruntung, saya bisa berkirim pesan atau mengobrol panjang lewat SMS hanya karena menanyakan PR atau pura-pura menanyakan PR.
Satu hari, saya mengirimkan pesan menanyakan PR kepadanya -ini benar-benar serius menanyakan PR, bukan pura-pura menanyakan PR. Tapi ia tak kunjung membalas pesan itu, dan saya pikir mungkin besok tidak ada PR. Sayangnya, keesokan harinya ada PR yang harus dikumpulkan dan merupakan nilai tambah untuk matapelajaran itu. Bapak guru memanggil siswa yang tidak mengumpulkan PR, dan jelas nama saya dipanggil. Ia merasa bersalah dan menjelaskan kalau semalam ia kehabisan pulsa, lalu saya berjanji untuk memberikan ia pulsa keesokan harinya.
Esok harinya saya bertanya kepadanya mau sekalian dibelikan atau uangnya saja yang saya berikan. Dia memilih untuk memberikan uangnya saja dan biar ia sendiri yang membeli pulsa. Saya memberikan ia beberapa lembar uang recehan, seingat saya waktu itu saya memberikan ia uang dua puluh enam ribu.
Seminggu kemudian, saya masih suka menanyakan PR atau pura-pura menanyakan PR kepadanya. Sampai pada akhirnya pada hari itu saya mengetahui kalau ia sudah berpacaran dengan teman dekat saya.
Cukup lama saya menyukai Gin -wanita yang saya sukai sewaktu SMP. Kita berpisah dan tidak berkomunikasi lagi semenjak kita beranjak SMA. Sampai pada saya menemukan pacar pertama. Pacar pertama saya adalah teman sekelas Gin waktu SMA. Sesekali saya masih suka menanyakan kabar Gin kepadanya.
2.
Saya mulai berpacaran ketika duduk di kelas 2 SMA. Teman sekelasnya Gin lah yang menjadi kekasih saya. Kita berkenalan dari satu komunitas chating waktu itu, dekat, dan akhirnya jadian. Barang pemberian yang paling saya ingat adalah kaus Superman dan Minyak Telon. Kaus Superman adalah kaus yang membuat ia jatuh cinta kepada saya -katanya. Minyak Telon adalah permintaan ia sewaktu ia mau pergi berkuliah di Bandung.
Sebenarnya ada beberapa lagi benda yang masih saya ingat yang pernah saya berikan kepadanya. Bingkai berisi ucapan, kaus bertanda tangan teman-teman saya untuk hadiah ketika ia berulang tahun, pensil, sandal dari Jogja. Oh saya masih punya hutang membelikannya Pempek sampai saat saya menuliskan tulisan ini. Semoga ia lupa.
3.
Setelah dua tahun berpacaran, akhirnya kandas juga. Masalahnya adalah jarak Jakarta - Bandung yang tidak bisa ditempuh dengan naik motor Legenda. Sebulan setelah putus, dan ia sudah punya pacar baru lagi, saya memberikan surat kepadanya saat ia pulang ke Jakarta. Surat itu saya berikan saat makan siang. Surat itu berisi permintaan maaf saya dan ucapan terimakasih karena ia pernah mencintai saya sepenuh hati. Hari itu hari bersejarah bagi saya, saya menangis sesenggukan di atas motor ketika mengantarnya pulang.
4.
Setelah bertahun-tahun tidak bisa melepaskan bayang-bayang pacar pertama, mulailah saya bisa membuka hati. Saya jatuh cinta dengan seorang teman kantor. Beberapa minggu lalu, saya dibelikan ice cream -hadiah dari acara kantor. Ice cream mahal yang satu cup seharga tiga puluh ribuan.
Saya mengirim pesan kepadanya lewat whatsapp, kalau saya meletakan ice cream di kulkas kantor, dan kalau ia mau ia boleh mengambilnya. Saya juga mengirimkan pesan lewat surel kepadanya yang isinya sama. Beberapa hari setelah saya mengirimkan pesan itu, saya tengok kembali ice cream yang saya letakan di kulkas kantor, dan ice cream itu sudah tidak ada. Sampai sekarang, saya masih belum tau siapa yang memakannya, apakah dia atau orang lain. Sepertinya saya tidak akan menanyakan kepadanya, karena beberapa hari kemudian saya melihat ia dijemput pulang oleh kekasihnya.
5.
Sepulang kerja setahun yang lalu, saya kepikiran untuk memberikan kado perkawinan Ibu dan Bapak. Di jalan saya memikirkan apa ya kado yang bisa saya berikan kepada mereka? Berbagai macam opsi saya dapatkan, membelikan pizza, burger, atau membelikan kue dengan ucapan di atasnya seperti saat kuliah. Sampai pada akhirnya saya tidak memberikannya apa-apa. Hanya pesan singkat yang saya tuliskan pagi-pagi ketika saya sampai kantor untuk mereka. Itu adalah kali pertama saya mengucapkan "Aku cinta Ibu dan Bapak." seumur hidup saya.
Bulan ini adalah bulan ulang tahun pernikahan orangtua saya. Saya masih memikirkan, kira-kira apa hadiah perkawinan yang bisa saya berikan kepadanya. Mungkin tulisan ini bisa menjadi hadiah pertama untuknya, karena setelah saya menuliskan tulisan ini, saya akan mengirimkan alamat tulisan ini kepada mereka.
Haha.. Gue udah sering ngasih ke orang2 tersebut, ya gitulah hanya sesaat yg kita terima. Tapi gapapa ikhlas kan ya bro
ReplyDelete