Setiap orang pasti punya dua dunia yang ada pada dirinya. Dunia nyata, dan dunia khayalnya. Dua dunia tersebut menyelimuti semua orang, namun setiap manusia punya kadar tersendiri untuk masing-masing. Ada yang memilih sembilan puluh persen ada di dunia nyata dan sepuluh persen dunia khayal, ada yang lebih memilih banyak berada di dunia khayalnya dan sisanya di dunia nyata. Ada yang memang sengaja memilih banyak berada di dunia nyata karena keterbatasan khayalan, tetapi ada juga yang terpaksa berada di dunia khayal karena menurutnya dunia nyata membosankan, lalu mereka menjadi gila.
Saya punya kegiatan yang lama-lama menjadi kebiasaan. Yaitu menengok ke dalam, berbicara dengan diri sendiri saat di motor, saat berada di tengah keramaian, saat saya merasa sendiri --saya memang sering merasa sendiri, dan biasanya saya menanyakan hal-hal yang di luar akal kepada diri saya. Jadi kadang saya secara tidak sengaja masuk ke dunia khayal yang seharusnya pada saat itu ada di dunia nyata. Sesungguhnya berada di dunia khayal adalah hal yang menyenangkan sekaligus menyeramkan.
Akhir pekan adalah saat saya menyeberang ke dunia khayal seratus persen dan meninggalkan dunia nyata --kalau lagi tidak ada lemburan. Sepanjang akhir pekan biasanya saya berkhayal, dada saya tidak henti-hentinya berdegup cepat dan kadang berdesir. Dari khayalan soal asmara sampai masa depan, sehingga tak jarang saat Sabtu tiba saya sering bermanuver, mengikuti kata hati saya kemanapun saya mau pergi --walau jatah uang untuk keperluan sehari-hari menipis.
Ketika saya tenggelam dalam dunia khayal, tak jarang saya menemukan diri saya yang lain. Seperti keinginan memberikan surat dan menulis surat, dan pada saat memasuki dunia nyata, rasa-rasanya menulis surat dan mengirim surat untuk seseorang adalah hal yang super norak.
Saya memang norak, sangat norak. Tingkat norak saya akan meningkat pada akhir pekan. Teman-teman dekat saya --ya saya memang tipe pemilih dalam mencari teman dekat-- tahu kalau pada hari Sabtu dan Minggu saya menjadi sangat norak. Bertingkah lebih, sehingga banyak dari mereka yang menganggap saya telat puberlah, keganjenan lah, tapi sungguh, itu sudah menjadi kebiasaan saya.
Minggu lalu ada seseorang yang menuliskan komentar yang menurut saya norak di blog saya. Jadi tanpa membacanya lebih jauh, langsung saja saya hapus. Bahagia? Ya sedikit bahagia.
Nah itu juga masalahnya, kadang khayalan saya terlalu berlebihan, sehingga ada beberapa orang entah itu pacarnya mantan, mantan pacar, teman, kerabat kantor --tidak untuk sahabat dekat, karena mereka tahu bagaimana saya-- yang menganggap apa yang saya tuliskan di blog saya ini benar semua. Apakah kamu tidak tahu kalau rata-rata penulis akan membuat cerita dalam tulisannya agar terlihat bahagia atau nelangsa. Tidak ada orang yang menulis untuk terlihat biasa-biasa saja.
Jadi, selamat menyeberangi dunia khayal di akhir pekan ini. Tuliskan apa yang kamu mau untuk kemajuan hidupmu, dan kamu bisa koreksi semua khayalanmu di hari kerja. Apakah menurutmu masuk akal, atau tidak. Selamat menyeberang!
0 saran:
Post a Comment