Minggu ini saya dipertemukan oleh semesta dengan seorang musisi yang berhasil lolos dari maut karena pembuluh darah di kepalanya pernah pecah. Sangat sedikit orang yang bisa selamat dari kejadian ini. Seorang teman saya minggu lalu meninggal dunia juga karena terjadi pendarahan di otaknya setelah jatuh di rumah.
Ia bercerita tentang naik kelas yang ia rasakan setelah mendapatkan kesempatan hidup kedua. Ia lebih menghargai setiap nafas yang diberikan Tuhan dan menghargai setiap kesempatan atau momen hidup di dunia. Cukup lama saya dan dia berbincang, dari mulai membahas jazz, industri musik, sampai pengalaman kehidupan sehari-hari.
Sepulang dari pertemuan itu, sepanjang jalan pulang saya berpikir "Bagaimana caranya supaya kita bisa menghargai hidup tanpa harus diberikan kesempatan kedua untuk kembali hidup normal?" saya pun akhirnya menjawab pertanyaan itu sendiri. Caranya adalah menikmati, menghargai, peduli, dan perhatikan sekitar.
Hidup ini adalah perjalanan panjang. Tidak ada yang abadi, detik ini kita suka detik selanjutnya bisa jadi kita nangis geru-geru karena ditinggal yang kita sayang. Berbuat baiklah setiap hari, sayangi sesama mahluk hidup yang ada di dunia, dengan begitu kita tidak harus takut apakah nanti kita diberikan kesempatan kedua pada akhirnya atau tidak.
0 saran:
Post a Comment