Minggu ini saya mellow. Diawali hari Senin ketika makan siang, saya dan teman saya bertukar cerita tentang masa kecil. Ia menceritakan kalau masa kecilnya sering mendapatkan omelan dari sang kakek. Berbeda dengan saya, saya malah mendapatkan banyak sekali kebaikan yang kakek saya berikan. Sepulang kakek mengambil gajian di kota, misalnya, beliau selalu menyempatkan membelikan saya mainan dan permen coklat. Kakek lah yang mengajari saya bermain layangan. Saya ingat betul ketika waktu SD sering meminta tolong kakek untuk menerbangkan layangan. Kakek dengan nafas yang tersengal-sengal masih mau membantu saya untuk menerbangkan layangan. Kakek sering bermain dengan saya, berpura-pura menjadi koboy atau penjahat, bermain damdas, catur, atau kartu dari hadiah susu.
Kakek saya adalah seorang montir kapal. Bekerja di pelabuhan setiap harinya. Namun sewaktu saya lahir, beliau sudah pensiun, Kenangan yang paling saya ingat dari kakek adalah ketika ia harus mendekatkan telinganya ke teve ketika menonton. Gendang telinga kakek rusak akibat setiap hari harus mendengar deru mesin kapal. Kakek yang mengajari saya bermain bola, mengajari saya begadang untuk menonton pertandingan bola. Kakek yang mengajari saya makan mie instan dengan kecap yang banyak. Saya ingat betul kalau kakek meminta dibikinkan mie instan kepada nenek. Saya pasti akan mengerecokinya, dan akhirnya kakek meminta nenek untuk dibuatkan lagi.
Kakek sangat sayang dengan cucunya. Sewaktu TK saya tidak diperbolehkan main keluar sehabis maghrib. Waktu itu saya menangis, dan kakek membela saya supaya bisa main sehabis maghrib. Tetapi ibu, bapak, dan nenek tetap melarang saya untuk keluar main. Hasilnya kakek marah dan membanting gelas kaca miliknya.
Separuh badan kakek pernah tersiram air panas. Sudah menjadi kebiasaan kakek untuk mandi air hangat setiap pagi. Waktu itu beliau menjarang air sendiri, dan mengangkat panci air panas. Tetapi kuping untuk tempat memegang panci copot dan air mendidih itu tumpah ke badan kakek. Jadilah kakek selama sebulan merawat badannya yang melepuh karena air panas.
Kakek sering memijat saya dengan minyak tawon. Sewaktu kecil saya senang sekali dipijat, dan kakek adalah orang yang sering saya minta tolong untuk memijat. Kakek pernah berkelahi dengan tetangga karena saya berkelahi dengan teman saya.
Mellow selanjutnya muncul ketika melihat anak yang digendong ayahnya ketika tertidur pulas.
Bapak sering menggendong saya dan memindahkan tidur saya ke kamar waktu kecil. Biasanya saya atau adik-adik saya ketiduran di ruang tamu, Bapak pasti akan menggendong kami dan memindahkan kami ke kamar. Saya juga ingat, Bapak pernah menggendong saya yang tertidur di mobil untuk dipindahkan ke kamar.
Hari ini sebelum saya menuliskan tulisan ini, saya baru saja pergi sekeluarga untuk belanja. Saya yang menyetir, dan sepanjang jalan kita bercerita macam-macam. Tentang kerjaan, tentang motor, tentang mobil, tentang hidup. Kamu bisa membayangkan kan? Si anak kecil telah tumbuh dan sekarang bisa menyupiri orang tuanya, dan diskusi tentang hal-hal yang berat.
Saya tidak tahu kebersamaan ini bisa sampai kapan. Tuhan harus kudu menyayangi dan memberkahi umur bapak, dan menyayangi kakek yang sudah ada di alam sana.
0 saran:
Post a Comment