Wahid Sabillah's

Personal Blog

Dari Nulis Sampai Seperempat Abad

Leave a Comment
"Kau tahu mengapa ku sayang diriku lebih dari siapapun? Karena aku menulis. Suaraku takkan hilang ditiup angin. Akan abadi sampai jauh... jauh di kemudian hari."
Tulisan di atas adalah tulisan yang terinspirasi dari puisinya Pram. Bukan sombong, saya memang mencintai diri saya sendiri karena saya menulis. Terlepas kebiasaan menulis ini karena beberapa kejadian yang berhubungan dengan mantan yang sekarang sudah menikah dengan orang lain. Kalau saya mendapatkan pahala dari Tuhan karena tulisan yang saya buat, mungkin mantan kekasih saya juga ikutan mendapat pahala juga. Karena sumber awal kebaikan ini berawal darinya.

Aneh rasanya ketika saya ingat lagi tentang kebiasaan saya menulis. Seperti yang sudah sering saya tulis di blog, saya mulai menulis karena saya dan mantan kekasih saya LDR lalu putus. Saya bingung harus bercerita ke mana kala itu. Sampai akhirnya saya menemukan cara paling ampuh mencurahkan isi hati dan kepala saya tanpa ada orang yang mengganggu --walau waktu itu juga pernah kekasih mantan pacar saya yang sekarang sudah menjadi suaminya memberikan komentar yang tidak mengenakan di blog ini.

Perjalanan menulis saya baru beberapa tahun. Masih ingin rasanya membuat tulisan yang bagus. Membuat ciri khas tulisan sendiri sampai ketika orang membaca satu paragraf dari tulisan saya di manapun akan mengetahui kalau yang menulis tulisan itu adalah saya. Lucu rasanya ketika saya yang lulusan Sistem Informasi sekarang bekerja sebagai penulis konten di ahensi. Lucu rasanya ketika menyadari kalau saya memang terlampau jauh dari dunia Teknologi Informasi. Lucu kalau diingat-ingat lagi.

Tetapi semua orang punya pilihan masing-masing. Pada prinsipnya teruslah berkarya sebisanya demi bangsa, negara, orang tua, dompet dan calon mertua. Apapun pekerjaan kita yang penting kita bisa ikut berkontribusi kemajuan bangsa. Kalau saya sepertinya baru bisa menyumbang doa dan kata-kata sok bijak yang saya tulis di konten. Ya semoga saja itu bisa membantu membangkitkan bangsa dan kemajuan negara.

Hari ini Indonesia ulang tahun. Beberapa hari lagi ada beberapa teman yang akan ulang tahun juga. Lalu bulan depan gantian saya yang ulang tahun. Wow... 25 tahun sudah umur saya. Seperempat abad. Akankah saya menemui krisis seperempat abad yang sering diomongin orang-orang? Sepertinya iya. Buktinya saya semakin realistis dan mulai sedikit-sedikit mengikis idealis. Mulai mikir cari kerja yang bisa menghidupi pasangan hidup dan membahagiakan orangtua plus mertua. Walau pasti bakalan ada banyak omongan gak enak di luar sana.

Dirgahayu Republik Indonesia.

Satu lagu dari Alm. Gesang yang melegenda


Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 saran:

Post a Comment