Pekan lalu aku pergi ke pusat keramaian. Tempat orang menghabiskan harinya untuk menghambur-hamburkan uang. Senyum dan tawa lepas terdengar. Tapi aku tetap merasa sepi. Aku pun baru tahu kalau ramai adalah ilusi juga.
Lima hari lalu aku pergi ke pusat keramaian lagi. Kali ini banyak orang berdasi. Membicarakan tentang pundi-pundi. Rencana gedung-gedung baru dan katanya pusat keramaian baru. Mereka berbicara tentang angka yang banyak. Angka nol nya banyak sekali. Aku tak tahu mereka mendapatkan pundi-pundi sebanyak itu dari mana. Mereka berencana membuat pusat keramaian lagi.
Tiga hari lalu aku mengunjungi cafe yang sepi. Pelayan menyambut dengan senyumnya yang ikhlas tapi terpaksa. Melayaniku dengan baik. Aku merasa sedikit ramai di tempat ini. Walaupun mereka yang bekerja terlihat letih, tapi masih ada keramaian di hati mereka.
Hari ini aku tidak sengaja mampir ke warung kopi di ujung jalan. Sepi sekali, hanya ada aku dan satu Bapak yang melayani. Mendadak suasana ramai sekali, padahal hanya kami berdua. Baru kutahu hati Bapak itu adalah hati teramai selama satu minggu kemarin.
0 saran:
Post a Comment