Hari ini ada satu kotak di dalam kepala saya yang terbuka dengan sendirinya. Ingatan itu pernah tertanam pada tahun 2007 dan pernah dirawat sampai akhirnya ditinggalkan pada beberapa tahun setelahnya, lalu jadilah kenangan. Pemicu utamanya adalah trailer dan original soundtrack Ayat Ayat Cinta 2 yang akan ada di bioskop Desember nanti.
Saya punya kenangan panjang dengan film ini. Saya menonton film ini gratis sepulang latihan band bersama teman-teman SMA. Saya memaksa mereka untuk ikutan menonton film AAC dan dengan terpaksa mereka pun mau. Waktu itu saya lagi dekat dengan dua orang perempuan dari sekolah yang berbeda, dan singkat cerita saya jadian dengan salah satunya.
Saat mendengar soundtrack AAC2 yang baru keluar, pikiran saya terbang dan hati saya menjadi biru. Parahnya saya mendengar soundtrack ini di kantor saat kerjaan saya lagi lumayan banyak. Jadilah konsentrasi saya buyar. Untung gak sampai berkaca-kaca, karena memang saya masih ingat betul rasanya saat itu.
Karena yang pernah singgah di hati tidak pernah benar-benar pergi.
Bukan karena rindu dengan orangnya, tapi rasa yang ditinggalkan yang membuat hati membuncah dan bikin anget. Mau sampai kapanpun sepertinya ingatan dan kenangan tidak pernah luntur, waktu pun pada akhirnya menyerah menghapusnya.
Karena yang pernah singgah di hati tidak pernah benar-benar pergi.
Bukan hanya yang indah-indah saja yang tidak pernah pergi. Ingatan akan kejadian buruk pun kadang muncul kembali saat kita mengalami sesuatu --entah mendengar lagu, mencium aroma, dan melewati suatu tempat.
Karena yang pernah singgah di hati tidak pernah benar-benar pergi.
Tapi bukannya dengan mengikhlaskan, hati akan lebih mudah berdamai? Kenangan seperti kotak yang tersimpan rapih dalam lemari, kadang-kadang kita terpaksa atau tidak sengaja membukanya kembali.
Karena yang pernah singgah di hati tidak pernah benar-benar pergi.
0 saran:
Post a Comment