aku selesai bernyanyi, entah mengapa malam itu aku memilih lagu yang salah. lagu yang sering aku dan dia nyanyikan sewaktu didalam ruangan gelap bersama teman temannya dengan plasma 21 inch,dan lampu disko yang berkelap kelip.
pergantian tahun masih 30 menit lagi, tapi suara terompet yang tidak syah terus terdengar dari lantai dua rumah, tempat dimana anak anak dari om, tante dan kakak kakak berkumpul memainkan console game yang tahun kemaren juga aku mainkan.
aku duduk di tengah tengah barisan kursi besi, kursi yang disewa oleh pakde sengaja untuk malam itu. langit tak tampak karna terhalang kain putih yang sengaja di pesan untuk menjaga kalau hujan datang. malam tahun baru selalu dihadiri dengan mendung. entah langit yang mendung atau hati yang mendung.
musik dari organ tunggal masih terus di suarakan, dan nyanyian om dan tante masih terus terdengar. sekali kali suara tawa pecah karna tingkah seorang anak kecil yang berjoget beriringan dengan iringan organ tunggal.
aku terus mendengar dan memperhatikan mereka. aku mengenal lagu yang sekarang di nyanyikan. aku menikmati setiap baitnya, sampai pada nada tinggi yang dinyanyikan si penyanyi membuatku mengernyitkan dahi karna si penyanyi fals.
malam itu tidak seperti malam setahun yang lalu, malam itu aku merasa sendirian walaupun banyak orang yang berlalu lalang didepan dan ngobrol dikursi belakang. malam itu menjadi malam yang biru, hasrat untuk menghabiskan malam dan bersenang senang tidak ada. malam yang penuh dengan rasa sakit, dengan segelontor harap yang masih terus ditahan di dada sehingga masih membuat nafasku sesak dan berat.
handphone teman bisu yang hanya mau menyapa ketika disapa sepi. tidak ada sepucuk surat yang masuk, atau suara dari seberang sana yang mengabari suasana malam itu ditempat yang berbeda. aku menatap dengan tatapan kosong ke arah layar handphone cukup lama.
suara anak kecil berteriak di pengeras suara memecah lamunanku. suara musik dari organ tunggal tidak terdengar lagi. suara nyanyian dan bunyi dari organ tunggal itu berubah menjadi kata kata ucapan terimakasih dari empunya rumah dan juga lantunan doa doa yang dipanjatkan.
suara terompet syah, dan ledakan kembang api yang membuat anak anak berlarian dari lantai dua. jarum jam sudah menyatu di sebelah utara, tanda tahun kembali berganti. om dan tante berbaris bersalaman dan berpelukan sambil mengucapkan maaf. aku mengikuti dipaling belakang, menyalami sesepuh, om, tante, sampai pada aku bertemu bapak dan ibu yang mencium pipi kiri dan kananku ditengah tengah barisan.
handphone di saku celanaku mulai bergetar beberapa kali selama bersalaman. aku bisa menebak itu adalah pesan pesan tahun baru yang dikirim teman teman seperti tahun tahun sebelumnya. ya benar 5 pesan yang dikirimkan teman teman disana berisi ucapan selamat tahun baru yang bermacam macam.
tanpa sadar aku mengirim satu pesan ke dia yang ada disana mengucapkan selamat tahun baru dengan sekenanya. dan aku baru tersadar ketika sebuah pesan report masuk di dalam kotak masukku. sudah terlanjur, lagi lagi aku harus mengharap balasan pesan darinya. tapi sampai subuh datang balasan itu tidak ada.
0 saran:
Post a Comment