Wahid Sabillah's

Personal Blog

Catatan Pendek Penghujung Tahun

Leave a Comment
Akhirnya sampai juga di penghujung tahun 2015. Banyak kejadian dan kenangan yang membekas pada diri saya. Kehilangan nenek dan kakak sepupu adalah kehilangan yang paling membekas selama 2015. Keluar dari kantor lama, membuka usaha dan harus tutup karena bangkrut, lalu memulai menjadi job seeker lagi, adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan dan menjadi pembelajaran hidup. Pun begitu dengan kisah cinta yang saya alami, masih dibayangi hantu kenangan sehingga menjadi manusia yang paling menghindari sosok mantan, sampai akhirnya saya bisa seratus persen membuka hati lagi dan menemukan seseorang yang saya kagumi lagi di penghujung tahun. "FYI I'm not a Happy-New-Year Kinda Person" caption yang ia tulis pada salah satu foto yang ia posting di Instagramnya.

Penghujung tahun adalah saatnya saya kembali ke belakang, mengingat kembali apa yang sudah saya capai. Sebagai manusia yang sangat menyukai prosesi, penghujung tahun adalah saat yang paling tepat untuk membuat akhir tahun ini menjadi sesuatu yang monumental, sesuatu yang bisa saya lihat lagi di kemudian hari.

Saya beruntung diberikan ingatan yang lumayan baik untuk mengingat banyak momentum. Saya ingat betul apa yang saya ucapkan ketika dipenghujung tahun lalu. Saat saya melihat kembang api yang nyalanya membuat semarak mega-mega yang gelap, yang membuat bintang-bintang cemburu sesaat kepadanya. "Yeay, saya sudah wisuda, dan saya sudah kerja!" kalimat yang saya ucapkan persis setahun yang lalu. Entah apa yang akan saya ucapkan lagi pada malam ini.

Semakin hari, saya semakin sadar kalau pemikiran kita terus berkembang. Semakin hari, saya semakin sadar kalau idealisme yang saya pegang setahun yang lalu pelan-pelan menghilang dan memandang realistis hidup. Tidak ada lagi harapan yang muluk-muluk. Tidak ada lagi resolusi yang biasa saya tulis di kertas. Saya hanya berdoa dan berharap menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin setiap harinya.

Untuk masalah cinta di tahun yang baru, biarlah semua mengalir dengan semestinya dan biarlah saya menikmat pelan-pelan semua prosesnya. Saya sudah tahu betapa sangat norak dan konyolnya saya ketika jatuh cinta dan patah hati.

Di penghujung tulisan ini saya berharap semoga tahun yang baru semuanya akan baik-baik saja. Saya, kamu, kita semua bisa menjadi manusia yang lebih baik setiap hari. Selamat menikmati hari terakhir di 2015, selamat menuliskan resolusi bagi yang menuliskannya, selamat bekerja untuk yang masih bekerja. As always, semoga tahun depan kita semua masih bisa sama-sama.

Jakarta, 31 Desember 2015.

Dear Kamu : Selamat bekerja ya, kendati you're not a Happy-New-Year person, I wish you're enjoy your last day di 2015. Semangat!
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 saran:

Post a Comment