Aku selalu bangun pagi. Tapi berbeda dengan dua hari belakangan ini. Aku bangun lebih pagi. Pukul empat tiga puluh. Pas.
Aku harus menjarang air panas untuk minum. Menghangatkan makanan supaya tidak basi. Membuat teh manis. Mencuci wajan dan mengisi bak mandi. Pergi ke musolah untuk solat subuh. Membuka pagar. Memindahkan motor. Mencuci gelas lagi. Lalu tidur sebentar sampai pukul enam empat lima.
Pukul enam empat lima aku selalu terbangun. Aku sendirian di rumah mulai pukul enam lima puluh. Takut terlewat berangkat kantor aku tidak tidur lagi. Aku seduh kopi. Menyalakan teve. Mendengar orang bersemangat pagi-pagi.
Mengirim pesan singkat ke Ibu atau adik. Menanyakan kabar mereka. Rasanya lama sekali.
Delapan sepuluh aku mandi. Delapan dua puluh sudah siap berangkat kantor. Memastikan semua sudah rapih dan aman. Kompor. Kipas. Pompa air.
Aku masih menyempatkan diri untuk bengong di teras. Memikirkan nanti malam mau makan apa lagi.
*
Aku selalu pulang kantor sesuai jamnya. Tapi berbeda dengan dua hari belakangan ini. Aku selalu pulang agak cepat untuk sampai rumah.
Sampai rumah aku menjarang air panas untuk minum lagi. Membeli lauk makan makan. Mengaji. Menyediakan makanan, lalu makan ala kadarnya. Setelah makan lalu mencuci piring, mengisi bak mandi lagi. Memindahkan motor. Lalu bisa masuk kamar untuk membaca buku atau mendengarkan lagu.
Aku selalu bangun pagi. Masih ada empat hari lagi.
0 saran:
Post a Comment