"Nanti juga yang sudah pergi meninggalkan, akan ada waktunya dia mampir kembali untuk menengok kenangan"
Sebenarnya saya sudah malas menulis tentang kenangan, tapi kayaknya topik kenangan itu memang topik yang tidak ada habis-habisnya kalau dibahas. Kenangan adalah dari masa lalu. Saya dan kamu semua adalah hasil tempaan masa lalu bersama kenangan-kenangan itu. Cuma kayaknya saya lebih sensitif dan lebih banyak mengingat masa-masa lalu saya, karena saya lumayan BAPER orangnya.
Baper di sini bukan baper yang parah banget. Bukan berarti saya orangnya kaku dan gak bisa diajak bercanda. Untungnya saya bisa mengkondisikan itu semua. Saya lebih baper dengan hal-hal yang sentimentil, apalagi kalau udah ngomongin masalah hati dan harga diri. Dulu saya bisa mengingat kekecewaan orang sampai berlarut-larut, dendam dengan kakak kelas karena hutang yang tidak kunjung dibayar-bayar. Sampai pada akhirnya beberapa waktu yang lalu, ada orang yang bilang untuk belajar merelakan, dan ternyata hidup saya lebih tenang.
Semakin berusia saya merasa semakin banyak hal yang berubah dalam diri saya. Walau dua minggu yang lalu saya hampir berantem dengan orang yang bertamu ke rumah. Tapi kesabaran saya bisa diolah lebih baik sekarang.
Tulus mengasihi, bekerja sepenuh hati, berusaha tidak ngedumel dan gerutu, adalah kunci menggapai hari-hari yang bahagia.
Lebih nerimo kalau kata orang jawa. Walau susah belajarnya, tapi itu adalah jurus ampuh ketika kita mengalami kecewa. Tidak meletakan harapan yang tinggi kepada orang lain, berusaha sendiri atau kalau misalnya ada ya bergandengan tangan untuk menuju masa depan yang lebih baik. Tetap berpikir positif, kalau pikiran negatif mulai muncul ya saya mencoba ambil jeda untuk mikir dan kembali berpikir positif lagi.
0 saran:
Post a Comment