Akhirnya tumbang lagi. Ya setelah terakhir sakit yang lumayan menyiksa adalah awal tahun ini, kemarin dan sampai saya menuliskan tulisan ini, saya sedang demam.
Mungkin karena memang lagi musim ya, beberapa teman di kantor juga terserang sakit demam. Beberapa teman yang mengupdate status di Twitter dan Instagram juga ada yang bilang terserang demam dan flu. Saya tidak menyangka bulan ini akah terserang demam dan flu yang cukup berat. Padahal dalam bulan ini saya berencana untuk rutin latihan lari dalam rangka race pertama dalam hidup yang akan saya lakukan pada tanggal 28 Oktober nanti. Tapi badan berkata lain, saya diberi sakit demam dan flu yang lumayan berat, sampai-sampai semalam suhu badan saya tinggi dan seperti biasa kalau suhu badan saya tinggi saya akan menggigil, mengigau, dan berteriak-teriak sepanjang malam.
Ketika saya menuliskan tulisan ini sebenarnya saya masih dalam keadaan melayang. Biasanya setelah panas yang lumayan tinggi, keesokan harinya badan saya seperti melayang, ditambah karena saya mengonsumsi antibiotik, maka menyeruaklah aroma antibiotik yang saya minum. Walaupun sakit saya masih bisa membuat tugas dan mengerjakan kerjaan saya tadi siang, ya mudah-mudahan kerjaannya gak ada yang salah, karena memang saya bisa dibilang mengerjakannya dalam keadaan setengah sadar dan melayang.
Saya menyadari kalau akan sakit adalah ketika di awal minggu saya merasa tenggorokan saya tidak enak setelah makan keripik. Lalu sorenya saya bersin berkali-kali, lalu malamnya kepala saya mulai sakit, dan voila besok paginya badan saya terasa sakit, tenggorokan sakit, nafas mulai panas, dan inilah tanda kalau demam dan flu berat itu akan datang. Puncaknya adalah semalam, ketika suhu badan saya naik sampai saya menggigil.
Yang saya senangi ketika sakit adalah tiba-tiba banyak orang yang peduli. Lebih banyak dari biasanya. Ucapan lekas sehat dan pulih, ucapan cukup istirahat kerjanya nanti aja lagi, sampai ditawari untuk dibawakan makanan tapi saya tolak karena takut merepotkan, sampai bos yang mengirimkan pesan untuk beristirahat adalah keistimewaan sendiri saat sakit.
Ketika sakit dan hanya bisa terkapar di kasur juga banyak yang saya pikirkan. Selain kerjaan dan rencana latihan lari untuk race mendatang, ada juga terbersit tentang karir saya ke depan. Memang agak aneh si di tengah kondisi sakit, yang muncul di kepala adalah tentang karir dan masa depan. Terus saya berpikir apa yang harus saya lakukan, lalu kemudian terpikir lagi kalau saya sakit terus, bagaimana masa depan saya, dan seterusnya dan seterusnya. Memang aneh, tapi memang begitu yang terjadi.
Hmm... Semoga besok saya sudah bisa beraktivitas kembali. Jaga diri ya, jaga kesehatan, banyak makan buah dan konsumsi air putih yang cukup.
0 saran:
Post a Comment